Bukannya sibuk memerintah di Garut, BupatiGarut Aceng H.M Fikri malah sibuk
nyari istri lagi. Inilah ulah Bupati yang telah dipilih oleh warga Garut.
Sepertinya warga Garut telah salah memilih pemimpinnya. Baru-baru ini tersiar
kabar Bupati Garut Aceng H.M Fikri diberitakan bercerai dengan istri mudanya,
istri yang baru saja ia nikahi hanya dalam 4 hari.
Adalah gadis muda bernama Fani Oktora, masih berumur 19 tahun, salah
satu alumni sebuah SMU di Sukabumi dinikahi oleh Bupati Garut Aceng H.M Fikri
di rumahnya daerah Limbangan. Bukan masalah nikahnya yang dipersoalkan, tetapi
lebih kepada cara seorang Bupati yang notabenenya adalah pemimpin yang harusnya
tahu sopan santun dan tata krama menceraikan Fani Oktora dengan cara tidak
beradab.
Diceritakan baru dalam hitungan 4 hari,
Bupati Aceng H.M Fikri menalak Fani
Oktora langsung talak 3 lewat sms dengan alasan sudah tidak perawan lagi dan dalam sms tersebut tercantum kata-kata 'binatang'.
Waduh, kok kaya gini yah ulah seorang Bupati. Sudah dinikahi tetapi dicerai
hanya 4 hari alasan gak perawan lagi. Dan
sebelum menikah Bupati Aceng H.M Fikri mengaku sudah duda alias bercerai dengan
istri pertama. Ini lagi, Bupati kok tukang boong.
Fani Oktora mengaku kalau ia membutuhkan
biaya untuk sekolah lagi sehingga mau menerima pinangan Bupati Garut.
Sebelumnya ia diperkenalkan pamannya KH.
Heri Ahmad Jawani. Dan oleh pamannya akhirnya dijodohkan dengan Sang
Bupati. Geblek neh pamannya, keponakannya butuh biaya sekolah malah
disuruh jadiin istri Bupati Geblek. Kesimpulannya, kedua belah pihak sama-sama
GEBLEK.
Mbok
ya kalau butuh biaya jangan sampai menggadaikan
tubuh ke seorang Bupati atau kepada siapapun wahai Fani Oktora demi selembar uang. Memang dalam Islam itu Halal. Tapi
kamu masih muda Fani Oktora, alangkah baiknya menikah dengan orang yang sebaya
dengan kamu. Ini bukan lagi jamannya Nabi Muhammad yang sangat adil dalam memperlakukan para istri-istrinya.
Laki-laki jaman sekarang menikah banyak
bukan lagi karena ibadah melainkan nafsu setan ‘imin’yang mengatasnamakan sunah
Rasul. Semoga tidak ada lagi korban seperti Fani Oktora. Uang bisa dicari tapi harga diri tetap harus dijunjung
tinggi.
By : Suami Sayang Satu Istri ‘Say No To
Poligami’